KATA
PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan
atas kehadirat Tuhan yang telah melimpahkan rahmat, hidayah-Nya, dan inayah-Nya
kepada penulis, sehingga makalah dengan judul “Kendala-Kedala Dalam Proses Pengefraisan Dan Cara Mengatasinya”
telah dapat diselesaikan.
Disampaikan terimakasih
kepada pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, banyak masalah
yang dihadapi, akan tetapi hambatan tersebut bisa teratasi berkat pertolongan tuhan
melaluli orang-orang terdekat, sampai selesainya makalah ini.
Disadari bahwa makalah
ini tidak terlepas dari kekurangan. Diharapkan kritik dan saran dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis
berharap semoga makalah yang berjudul “Kendala-Kendala
Dalam Proses Pengefraisan Dan Cara Mengatasinya” dapat menjadi inspirasi
bagi pembaca.
Surabaya, Desember 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................. i
Daftar Isi.......................................................................................................... ii
Bab I
pendahuluan
A.
Latar
Belakang........................................................................................ 1
B.
Rumsan
masalah...................................................................................... 2
C.
Tujuan..................................................................................................... 2
Bab II
Pembahasan
1.
Pengertian
Mesin Frais dan Jenis-jenis Mesin Frais............................... 3
2.
Hal-Hal
Yang Mepengaruhi Proses Pengefraisan.................................. 5
3.
Kendala-Kendala
Dalam proses Pengefraisan Dan Cara mengatasinya.... 7
Bab III Penutup
Kesimpulan.................................................................................................. 9
Saran............................................................................................................ 9
Daftar Pustaka............................................................................................. 10
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, kebutuhan akan
kualiatas produk yang tinggi dihasilkan dengan kecepatan produksi yang tinggi
dan efisiensi biaya yang tinggi pula menjadi sebuah keharusan bagi para
produsen. Adanya mesin-mesin produksi yang membantu dalam meningkatkan kualitas
produk manufaktur, terutama pada komponen-komponen mesin akan dapat
meningkatkan akselerasi dan volume barang produk. Dalam pengerjaan logam,
misalnya mesin milling konversi telah dikenal fungsi dan perannya sebagai
pembuat suatu komponen atau suku cadang.
Menurut
Daryanto (2014:33) proses pengefraisan (milling) adalah suatu proses
pengurangan material untuk membentuk suatu produk dengan cara pahat (cutter)
berputar dan tiap giginya melakukan pemakanan serta meja mesin bergerak ke kiri
atau ke kanan, sehingga benda bergerak mengikuti gerakan meja. Akibatnya
terjadilah penyayatan atau pemotongan oleh pahat.
Dalam
proses pengefraisan, apabila pahat tidak tajam maka akan memengaruhi proses
pengefraisan. Hal itu akan mengakibatkan hasil tidak sesuai dengan yang
diinginakan, misalnya permukaan benda kerja menjadi kasar, timbulnya bunyi
kasar pada saat pengefraisan, dan sebagainya. Dapat dikatakan bahwa hasil
pengefraisan dari pisau yamg tidak tajam akan memberikan hasil yang tidak
memuaskan.
Keberhasilan
penyayatan dengan kerataan yang tinggi dipengaruhi oleh kemampuan pemotongan
alat potong dan mesin. Kemampuan pemotongan tersebut menyangkut kecepatan
potong dan pemakanan. Ada beberapa hal yang juga memengaruhi kekasaran, antara
lain, kondisi mesin frais, benda kerja, jenis pahat, ketajaman mata pahat,
geometri pahat, pendinginan, dan operator.
Tingkat
kekerasan yang rendah benda kerja menjadi sebuah hal yang mutlak dalam proses
pengefraisan. Hal itu merupakan salah satu patrameter untuk mengukur tingkat
keberhasilan pemakanan. Dalam proses pengefraisan, dibutuhkan komponen yang baik untuk
mendapatkan tingkat kekerasan yang rendah. Jenis pahat frais menjadi faktor
penting dalam menghasilkan kekasaran yang diinginkan.
Dari
uraian tersebut maka perlu dilakuakan tahapan untuk memulai proses pengefraisan
agar sesuai dengan hasil yang diinginkan. Tahapan-tahpan tersebut dipaparkan
pada bagian berikut.
Pertama,
memahami gambar. Sebelum mengefrais maka kita harus memahami gambar agar tidak
terjadi kesalahan yang menyebabkan hasil tidak sesuai dengan gambar.
Kedua,
menetukan jenis pisau yang sesuai dengan benda kerja. Pemilihan pisau frais
sangat penting karena dapat mempengaruhi proses pada saat pengefraisan
berlangsung.
Ketiga,
pemasangan pisau frais dan ring arbor.
Pada saat pemasangan pisau frais dan ring arbor harus dipasang dengan benar
agar tidak terjadi kesalahan pada saat proses pemakanan berlangsung.
Keempat,
pemasangan benda kerja pada ragum. Pada tahap ini sangat penting karena dapat
mempengaruhi pada saat pengefraisan, maka pada saat pemasangan benda pada ragum harus kuat dan sejajar agar hasil
yang diperoleh lebih maksimal.
Kelima,
mengatur kecepatan pemakanan. Agar hasil yang diperoleh lebih maksimal maka
dilakukan pengaturan kecepatan dengan melihat tabel kecepatan kemudian atur
kecepatan mesin milling.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan pada latar belakang,
dapatlah dirumuskan beberapa asalah sebagai berikut.
1. Apa
yang dimaksud dengan mesin frais dan jenis-jenis mesin frais?
2. Hal-hal
apa saja yang mempengaruhi proses pengefraisan?
3. Kendala-kendala
apa yang terjadi dan bagaimana cara mengatasinya pada saat proses pengefraisan?
C. Tujuan
1. Mengetahui
apa itu mesin fraisdan mengetahui jenis-jenis mesin frais.
2. Mengetahui
hal-hal yang mempengaruhivproses pengefraisan.
3. Mengetahui
kendala-kendala dan cara mengatasi permasalahan tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Mesin Frais
Mesin frais (milling machine)
adalah mesin perkakas yang dalam proses kerja pemotongannya dengan menyayat
atau memakan benda kerja menggunakan alat potong bermata banyak yang berputar
(multipoint cutter). Pisau frais dipasang pada sumbu atau arbor mesin yang
didukung dengan alat pendukung arbor. Pisau tersebut akan terus berputar
apabila arbor mesin diputar oleh motor listrik, agar sesuai dengan kebutuhan,
gerakan dan banyaknya putaran arbor yang dapat diatur oleh operator mesin
frais.
Mesin
milling adalah mesin yang paling mampu melakukan banyak tugas bila dibandingkan
dengan mesin perkakas yang lain. Hal ini disebabakan karena selain mampu memotong
permukaan datar maupun berlekuk dengan penyelesaian dan ketelitian yang
istimewa, juga berguna untuk menghaluskan atau meratakan benda kerja sesuai
dengan dimensi yang dikehendaki.
Mesin milling merupakan salah
satu mesin konvensional yang mampu mengerjakan suatu benda kerja dalam
permukaan sisi datar, tegak, miring, bahkan alur roda gigi. Mesin perkakas ini
mengerjakan atau menyelesaikan suatu benda kerja dengan menggunakan pisau
milling (cutter) pemasukan media dikembangkan, computer processing power dan
kapasitas memori terus meningkat, dan mesin-mesin NC dan CNC berangsur-angsur
dirubah dari level perusahaan yang besar ke level perusahaan yang medium
(menengah).
Proses milling adalah proses yang menghasilkan chips (beram).Milling menghasilkan permukaan yang datar atau berbentuk profil pada ukuran yang ditentukan dan kehalusan atau kualitas permukaan yang ditentukan.
Mengefrais adalah mengerjakan
logam dengan mesin yang menggunakan pemotong yang berputar yang mempnyai
sejumlah mata potong.Ada dua jenis pahat frais yang paling banyak digunakan
yaitu:
a. horizontal, pahat frais dipasang
pada sumbu utama horizontal.
b. Vertikal, pahat frais dipasang pada ujung spindel
vertikal.
Jenis-Jenis Mesin Frais
Penggolongan
mesin milling menurut jenisnya disesuaikan dengan posisi spindel utamanya dan
fungsi pembuatan produknya, ada beberapa jenis mesin milling dalam dunia
manufacturing antara lain:
a. Mesin Frais Horizontal
Mesin frais horizontal adalah Mesin ini
mempunyai konstruksi dimana posisi perkakas potong (milling cutter) terpasang
pada poros spindle pada posisi horizontal.
Mesin frais horizontal memiliki
bentuk yang sama dengan mesin frais vertikal namun pemotong dipasang pada poros
horizontal (lihat penggilingan Arbor) di seberang meja. Mesin ini juga dilengkapi meja putar built-in yang
memungkinkan pemotongan di berbagai sudut, fitur ini disebut tabel universal.
b. Mesin Frais
Vertikal
Mesin frais vertikal adalah Mesin
ini mempunyai konstruksi dimana posisi perkakas potong terletak pada poros
spindle posisi tegak lurus terhadap meja, posisi spindle vertikal.
Poros utama mesin frais
dipasang tegak pada vertical head spindle. Posisi kepala ini dapat dimiringkan
kearah kiri atau kanan maksimal 60o. Biasanya mesin ini dapat
mengerjakan permukaan bersudut, datar, beralur, melobang dan dapat mengerjakan
permukaan melingkar atau bulat.
Ciri-ciri mesin ini yaitu poros utamanya yang digunakan sebagai pemutar dan
pemegang alat potong pada posisi mendatar dan sumbu putaran pisau
frais sejajar dengan permukaan
benda kerja.
c. Mesin Frais
universal
Mesin frais universal adalah gabungan dari mesin frais
horizontal dan mesin frais vertikal.mesin ini dapat mengerjakan pekerjaan
pengefraisan muka, datar, spiral, roda gigi, pengeboran dan reamer serta
pembuatan alur luar dan alur dalam. Untuk melaksanakan pekerjaannya mesin frais
dilengkapi dengan peralatan yang mudah digeser, diganti dan dipindahkan.
Peralatan tambahan etrsebut berupa meja siku (fixed angular table), meja miring
(inclinable universal table), meja putar (rotery table) dan kepala spindel
tegak (vertical head spindel).
d.
Mesin Frais CNC (Computer Numerical
Control)
Mesin Frais CNC merupakan mesin yang
paling mampu melakukan banyak tugas bila dibandingkan dengan mesin perkakas
yang lain, mesin frais CNC mampu meratakan permukaan datar maupun berlekuk dengan
tingkat ketelitian istimewa, selain itu mesin ini juga berguna untuk
menghaluskan atau meratakan benda kerja sesuai dengan dimensi yang dikehendaki,
tetapi proses penghalusan atau perataan ini
membutuhkan pelumas bisa menggunakan oli sebagai pendingin pisau agar
tidak cepat aus. Proses tersebut merupakan proses yang menghasilkan chips atau
beram. Hasil dari proses milling adalah permukaan yang datar atau berbentuk
profil pada ukuran dan kehalusan atau kualitas permukaan yang ditentukan.
Penggunaan mesin frais CNC di
industri-industri produksi besar atau manufacturing sudah menjadi hal wajib,
karena mesin ini dapat menghasilkan produk massal dengan hasil yang memuaskan.
2.
Hal-Hal
Yang Mempengauhi Proses Pengefraisan
a.
Metode Pengefraisan
1) Pengefraisan
Searah
Pengefraisan searah adalah perputaran pisau frais searah dengan gerak
benda kerja. tiap-tiap gigi dari pisau frais memotong dengan arah dari mulai
benda kerja dan berakhir sampai dengan permukaan yang dikehendaki. Gaya potong
condong untuk menarik benda kerja dalam pisau frais dan hasil yang diperoleh
akan sedikit kasar, karena itu hanya mesin-mesin yang memiliki alat pengatur
kerenggangan yang diizinkan untuk menggunakan metode pengefraisan searah ini.
2) Pengefraisan
Berlawanan Arah Benda Kerja
Pengefraisan berlawanan arah adalah perputaran
pisau frais bertentangan dengan gerak benda kerja, tiap-tiap gigi dari pisau
frais memotong dengan arah keluar mulai dari permukaan yang dikehendaki dan
berakhir sampai dipermukaan benda kerja. Pada pengefraisan ini, pemotongan
diawali dengan beram / tatal yang tipis. Cara ini bisa digunakan pada semua
jenis mesin frais.
3) Pemotongan
Netral
Pemotongan netral adalah pemotongan yang
terjadi apabila lebar benda kerja yang disayat lebih kecil dari ukuran diameter
pisau tidak lebih besar dari bidang yang disayat. Pemotongan jenis ini hanya
berlaku untuk mesin frais vertikal.
b.
Bahan Yang Disayat
Dengan mengetahui jenis bahan yang
disayat, maka kita akan bisa menentukan kecepatan potong dari hasil. Hal ini
tidak dapat dihitung dengan menggunakan perhitungan matematis peluk hanya dapat
diketahui dengan melihat tabel dari buku referensi bahan yang telah ditetapkan
oleh badan standarisasi internasional.
Berikut ini tabel kecepatan potong
dari beberapa jenis bahan logam.
No.
|
Material atau Bahan
|
Besar Kecepatan potong Vc (m/menit)
|
1.
|
Kuningan
|
30-45
|
2
|
Besi tuang
|
14-21
|
3.
|
Baja >70
|
10-14
|
4.
|
Baja 50-70
|
14-21
|
5.
|
Baja 34-50
|
20-30
|
6.
|
Tembaga
dan Perunggu lunak
|
40-70
|
7.
|
Alumunium murni
|
300-500
|
8.
|
Plastik
|
40-60
|
c. Bahan
Pisau Frais
Bahan dari pemotong sangat
berpengaruh terhadap kemampuan pemotong dalam menyayat benda kerja. Berikut ini
contoh bahan atau bahan pembuat pemotong mesin frais.
1) Un alloy tool steel
Un alloy tool steel adalah baja
perkakas bukan paduan, dengan kadar karbon 0.5 - 1,5% kekerasannya akan hilang
jika suhu kerja mncapai 25 ° C, oleh karena itu bahan ini tidak cocok untuk
kecepatan potong tinggi.
2) Alloy tool steel
Alloy tool steel adalah baja perkakas yang mengandung karbon kromium, vanadium dan molibdenum. Baja ini terdiri dari baja tinggi dan panduan. Hss (baja kecepatan tinggi) adalah baja paduan tinggi yang tahan terhadap keausan sampai suhu 600ºC.
3) Camited
carbide
Susunan bahan ini terdiri dari
tungsten atau molydbeum, kobalt dan karbon. Semen karbida biasanya dibuat dalam
bentuk tip yang dipasangnya pada pemegangnya (pemegang cutter). Pada suhu 900ºC
bahan ini masih bisa dengan baik, comented carbide sangat cocok untuk proses
pengefraisan dengan kecepatan tinggi. Dengan demikian waktu pemotong bisa
dipersingkat dan putaran yang tinggi bisa dihasilkan kualitas permukaan yang
halus.
d. Geometri Alat Potong Atau Pisau
Frais
Salah satu faktor yang menentukan
baik buruknya kualitas hasil pengerjaan proses frais adalah bentuk atau
geometri permukaan atau bidang-bidang utama dari alat potong atau cutter frais
itu sendiri. Untuk pegejaan khusus, cutter yang harus diperhatikan pada waktu menggerinda
adalah sudut tatal, sudut bebas sisi, sudut bebas depan, sudut bebas mata
potong, dan sudut bekas belang.
3.
Kendala-Kendala
Dalam Proses Pengefraisan Dan Cara Mengatasinya
a. Kesalahan
Dalam Pembacaan Gambar
Dalam
dunia tenik sering dijumpai berbagai gambar, gambar mempunyai peran penting kanena gambar adalah sebuah alat
komunikasi antara pembuat rancangan gambar dengan mekanik. Agar gambar mudah
difahami di seluruh dunia maka gambar mempunyai pedoman yaitu ISO (International Organization for Standardization). Tetapi ada juga yang
yang belum memahami pedoman gambar sehingga terjadi kesalahan dalam
pengefraisan seperti benda kerja tidak sesuai ukuran, bentuk benda kerja tidak
sesuai dengan gambar, dan sebagainya.
Maka
sebelum memulai mengefrais kita harus memahami gambar terlebih dahulu sebelum
proses selanjutnya agar tidak terjadi kesalahan dan kita dapat menghemat bahan
yang akan digunakan.
b. Pemasangan
Pisau Frais
Dalam
tahap ini seringkali oprator mesin kurang memperhatikan bahwa pemasangan pisau
penjepit pisau kurang kuat yang mengakibatkan pahat pada saat pengefraisan
terjadi oleng yang berakibat benda kerja bisa rusak.
Maka
pada saat pemasangan pahat harus dipasang dengan kuat pada penjepit pahat
menggunakan pengunci pahat agar tidak terjadi oleg pada saat proses
pengefraisan.
c. Pemasangan
Benda Kerja Pada Ragum
Tahap
ini merupakan penentu hasil pengefraisan kita apakah hasil yang akan kita
peroleh baik atau gagal karena dalam
tahap ini jika kita salah maka hasil benda kerja kita akan rusak, seperti
pemasangan benda kerja yang tidak rata maka akan menyebabkan hasil dari
pengefraisan benda kerja sisinya akan berbeda dan jika pemasangan benda kerja
kurang kuat maka benda kerja akan bergetar pada saat proses pengefraisan.
Maka
pada saat pemasangan benda kerja agar rata maka harus kita tes menggunakan
waterpass agar kita tahu mana sisi benda kerja yang miring dan agar benda kerja
tidak bergetar pada saat proses ini maka ragum harus dikunci kuat.
BAB
III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Dari
pembahasan di atas maka dapat disimpulkan mesin frais (milling machine) adalah
mesin perkakas yang dalam proses kerja pemotongannya dengan menyayat atau
memakan benda kerja menggunakan alat potong bermata banyak yang berputar
(multipoint cutter). Mesin milling merupakan salah satu mesin konvensional yang
mampu mengerjakan suatu benda kerja dalam permukaan sisi datar, tegak, miring,
bahkan alur roda gigi. Mesin ini mempunyai beberapa jenis yaitu mesin frais
vertikal,horizontal,universal, dan CNC. Sebelum memulai proses pengefraisan
maka kita harus memikirkan rencana pengefrasan terlebih dahulu dan mengecek
kondisi mesin dan juga benda kerja yang akan kita gunakan agar tidak terjadi
kesalahan atau kegagalan dalam menggunakan mesin ini.
2.
Saran
Disadari
bahwa makalah ini tidak luput dari kekurangan. Penulis mengharapkan kritik dan
saran demi kesempurnaan agar makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.
Daftar
Pustaka
MESIN NEWS.
2014. ‘‘Pengertian dan jenis mesin
frais”. (online). http://mesinnews.blogspot.com/2014/03/pengertian-dan-jenis-mesin-frais.html/.
(8
desember 2017).
Babmbang
wijarko.2012. ‘‘TERJADINYA KEAUSAN PAHAT PADA PROSES PEMOTONGAN END
MILLING PADA LINGKUNGAN CAIRAN PENDINGIN”. (online). http://eprints.ums.ac.id/21742/16/02_Naskah_Publikasi.pdf/. (8 Desember
2017).
Andes rahma.
2012. ‘‘mesin frais(milling
prosess) part2”. (online). http://rama-desa.blogspot.co.id/2012/01/mesin-frais-milling-process-part2.html/. (10 Desember 2017).
Kami adalah perusahaan yang khusus menjual produk Pelumas/Oli dan Grease/Gemuk untuk sektor Industri.
BalasHapusOli yang kami pasarkan diantaranya untuk aplikasi : Diesel Engine Oil, Transmission Oil, Gear Oil, Compressor Oil, Hydraulic Oil, Circulating & Bearing, Heat Transfer Oil, Slideway Oil, Turbine Oil, Trafo Oil, Metal Working Fluid, Synthetic Oil, Corrosion Preventive, Wire Rope, Specialities Oil dan aneka Grease/Gemuk.
Kami menjadi salah satu perusahaan yang dapat memenuhi berbagai macam kebutuhan pabrik-pabrik besar di Indonesia, termasuk kebutuhan akan pelumasan khusus.
Prinsip kami adalah selalu mengembangkan hubungan jangka panjang kepada setiap customer. Bila anda butuh info lebih lanjut, silahkan menghubungi kami.
Mobile : 0813-1084-9918
Whatsapp : 0813-1084-9918
name : Tommy. K
Email1 : tommy.transcal@gmail.com